Benda dan bagian tubuh apa yang paling kuat jika Anda
tinggal di Jakarta? Jawabannya bisa saja beragam. Tapi jangan pernah Anda
sepelekan uang koin. Bagi sebagian orang bisa saja hanya merupakan recehan tak
berarti. Tapi di Jakarta, bisa jadi itu penyelemat bagi Anda.
Jalanan Jakarta, juga adalah
panggung drama. Ada peran baik, juga banyak peran-peran antagonisnya. Ada
pengamen, yang menerima dengan ikhlas diberi atau tidak. Penyair jalanan juga demikian. Namun ada juga pengamen gadungan
yang siap memaksa dan menunggu hingga Anda memberi recehan. Pada situasi seperti itu, koin Anda dapat
menjadi ‘penyelamat’. Termasuk di perempatan, jika Anda mengendarai mobil, koin
dapat membuat mobil Anda aman dari baretan. Ini belum termasuk saat Anda
memutar, kencing dan masih banyak lagi yang bisa diperbuat oleh koin yang Anda
miliki.
Meski demikian ada fungsi koin
yang lebih fenomenal dan perkasa. Menghentikan laju bus. Anda mungkin tidak
akan menemukan di ibukota Negara manapun, selain di Jakarta. Di sini, halte bus
terdapat di mana-mana, kecuali bagi bus Trans Jakarta. Sehingga siapapun
penumpang bus reguler, dapat naik dan turun di manapun dia suka. Syaratnya
sederhana, Anda punya uang koin atau meminta bantuan kondektur dengan uang koin
yang ia miliki.
Koin-koin itu bukan untuk
dimasukkan ke tempat tertentu, dan mengirim sinyal pada supir, atau rem
otomatis, sama sekali bukan. Jika di Negara maju, Anda cukup memencet tombol
yang tersedia di dalam bus. Atau Anda hanya dapat naik dan turun di halte. Atau
jika bepergian ke luar Jakarta, cukup Anda bilang ‘kiri’ pada supir dan bus
akan berhenti. Tetapi di sini, sekali lagi Anda butuh koin. Karena bunyi koin
yang berdentang menghantam besi pegangan penumpang dalam buslah yang menjadi
sinyal bagi bus untuk berhenti. Jika tidak, ketukan koin pada kaca bus juga
bisa. Teriakan Anda tak akan menghentikan bus yang Anda naiki. Namun koin Anda
dapat melakukannya.
Kesaktian koin tersebut hanya
sepadan dengan jari tangan Anda, jika Anda naik angkot. Meski supir hanya
beberapa jengkal dari tempat Anda duduk. Tetapi dia lebih yakin jika Anda ingin
turun dan meminta angkot berhenti pada jari Anda ketimbang suara Anda. Cukup
sentilkan jari Anda beberapa kali di plafon angkot, maka kendaraan itu akan
berhenti. Apa yang selama ini mungkin Anda remehkan, tetapi sesungguhnya dalam
banyak hal Anda bergantung pada perannya. Masih mau menyepelekan koin dan
sentilan jari di Jakarta?

Tidak ada komentar:
Posting Komentar